Sabar dalam Islam. Sudah menjadi kodrat manusia, bahwa hidup ini dihiasi oleh berbagai masalah. Setiap orang pasti akan bergelut dengan masalah, besar ataupun kecil, sukar ataupun mudah, dari yang sangat membahagiakan sampai yang menyakitkan. Seringkali manusia dihinggapi rasa takut, khawatir dan gundah terhadap masa depanya, nasib keluarga, pekerjaan, hutang dan sebagainya.
Kehidupan manusia memang seperti itu. Dengan kemampuan akalnya, manusia mencoba berusaha keluar dari persoalan persoalan. Namun manusia terkadang terjebak dalam kegalauan, stres berkepanjangan, atau bahkan sampai berujung pada kegilaan bahkan kematian. Tentunya bukan itu yang dikehendaki Allah SWT.
Allah menghadapkan manusia dengan berbagai masalah hanya sebagai ujian keimanan seseorang. Dalam hal ini adalah kesabaran sebagai tolak ukurnya, sejalan dengan firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 155.
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
"Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar."
Islam menawarkan sabar sebagai bentuk solusi berupa sikap mental, ketika berhadapan dengan berbagai masalah. Kedudukan sabar dalam islam adalah kunci, ciri mendasar orang bertakwa dan sebagian ulama mengatakan bahwa sabar adalah setengah dari keimanan, seperti jasad dengan kepalanya. Tidak ada jasad yang tanpa kepala dan tidak ada keimanan yang tidak disertai dengan kesabaran. Baca selengkapnya...