Tafsir Quraisy Ayat ke-2

Tafsir Alquran Surah Quraisy Ayat ke-2. Website Alquran online cepat, ringan, dan hemat kuota, lengkap dengan teks arab, latin, terjemah, dan tafsir
إِۦلَٰفِهِمۡ رِحۡلَةَ ٱلشِّتَآءِ وَٱلصَّيۡفِ īlāfihim riḥlatasy-syitā'i waṣ-ṣaīf

2. (yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas.
2. Their accustomed security [in] the caravan of winter and summer -

Tafsir QS. Quraisy Ayat ke-2

Tafsir Alquran Surah Quraisy Ayat ke-2. Website Alquran online cepat, ringan, dan hemat kuota, lengkap dengan teks arab, latin, terjemah, dan tafsir bahasa Indonesia - tafsir.niadi.net

Pilih Tafsir

Tafsir Ringkas

2. Yaitu kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin ke Yaman dan musim panas ke Syam untuk berniaga guna memenuhi kebutuhan hidup mereka di Mekah untuk berkhidmat merawat Kakbah dan melayani para peziarah, suatu hal yang menjadi kebanggan mereka atas kabilah-kabilah lain..

Tafsir Lengkap

2. Syarat pertama ini diambil dari kalimat li ilaf yang artinya karena kebiasaan.

2. Memelihara nama baik, yang diambil dari kalimat Quraisy sebab suku atau kabilah Quraisy itu termasuk kabilah yang paling mulia yang nantinya melahirkan Nabi Muhammad. Maka seorang pedagang pun harus selalu memelihara nama baiknya sehingga dapat kepercayaan yang penuh dari sekalian langganannya, karena tidak pernah dusta atau menipu, tidak pernah menyalahi janji atau menimbun barang-barang yang dibutuhkan oleh rakyat dan lain-lain.

3. Mengadakan misi perniagaan ke luar daerahnya, bahkan ke luar negeri untuk melebarluaskan daerah lingkungan perniagaannya dan syarat ini diambil dari kalimat rihlah yang artinya bepergian. Seorang pedagang tidak akan maju jika tidak mengadakan misi perniagaan ke luar daerahnya.

4. Memperhatikan situasi keadaan yang menguntungkan. Ia harus memperhatikan iklim, situasi, dan kondisi tempat di sekitarnya. Syarat ini diambil dari kalimat asy-syita'i wa as-saif yang artinya: pada musim dingin dan musim panas. Orang-orang Quraisy pun mengatur arah perniagaannya yaitu di musim dingin mereka pergi ke sebelah selatan yaitu negeri Yaman, dan di musim panas ke utara yaitu negeri Syam.

Jika keempat syarat ini diperhatikan dengan seksama niscaya akan mendatangkan kemakmuran yang merata dan kemakmuran itu jangan sekali-kali hanya untuk memuaskan hawa nafsu. Akan tetapi, harus dijadikan bekal untuk beribadah kepada Allah yang mempunyai Baitullah dan digunakan untuk menyukuri segala nikmat pemberian-Nya, agar menghasilkan kesejahteraan, cukup sandang-pangan dan keamanan dari ketakutan seperti diisyaratkan dalam kalimat: "Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan."

Jadi yang harus disembah dan disyukuri itu ialah Allah Pemilik Ka'bah sebab di dekat Ka'bah itu ada satu macam ibadah yang tidak terdapat di luar kota Mekah yaitu tawaf di Baitullah.

Jika diperhatikan cara tawaf itu memang aneh sekali, sebab menurut hukum alam setiap benda yang mengelilingi benda lain, lama-lama akan bertambah jauh dari markasnya atau titik putarnya sesuai dengan daya sentrivical atau daya lompatan ke luar. Jika sebuah batu diikat dengan tali lalu diputarkan maka bila batu itu terlepas mesti terlempar jauh ke luar. Demikian pula dalam bidang kerohanian, seorang pedagang yang tadinya rajin salat berjamaah dan menghadiri pengajian pada ulama di kampungnya setelah sering bepergian ke luar daerah maka ia bertambah jauh dari masjid dan ulamanya.

Jika ia bepergian ke luar negeri tentu akan bertambah jauh lagi dari sumber agamanya. Tidak demikian keadaan orang yang sedang tawaf di Baitullah. Walaupun ia berkeliling sampai tujuh kali, tetapi ia tetap berada di samping Baitullah. Demikian pula hendaknya setiap pedagang yang telah menjadi hartawan atau jutawan tetap saja tekun melaksanakan ibadahnya kepada Allah secara terus-menerus (istikamah).

(1-2) Dalam ayat-ayat berikut ini, Allah menerangkan profesi suku Quraisy sebagai kaum pedagang di negara yang tandus dan mempunyai dua jurusan perdagangan. Pada musim dingin ke arah Yaman untuk membeli rempah-rempah yang datang dari Timur Jauh melalui Teluk Persia dan yang kedua ke arah Syam pada musim panas untuk membeli hasil pertanian yang akan dibawa pulang ke negeri mereka yang tandus lagi kering itu.

Orang-orang penghuni padang pasir (Badui) menghormati suku Quraisy karena mereka dipandang sebagai jiran (tetangga) Baitullah, penduduk tanah suci dan berkhidmat untuk memelihara Ka'bah, dan penjaga-penjaga Ka'bah. Oleh karena itu, suku Quraisy berada dalam aman dan sentosa, baik ketika mereka pergi maupun ketika mereka pulang walaupun banyak terjadi perampokan dalam perjalanan.

Karena rasa hormat kepada Baitullah itu merupakan suatu kekuatan jiwa dan berwibawa untuk memelihara keselamatan mereka dalam misi-misi perdagangannya ke utara atau ke selatan; sehingga timbullah suatu kebiasaan dan kegemaran untuk berniaga yang menghasilkan banyak rezeki. Rasa hormat terhadap Baitullah yang memenuhi jiwa orang Arab itu adalah kehendak Allah semata, lebih-lebih lagi ketika mereka melihat bagaimana Allah menghancurkan tentara gajah yang ingin meruntuhkan Ka'bah, sebelum mereka sampai mendekatinya.

Sekiranya penghormatan terhadap Baitullah kurang mempengaruhi jiwa orang-orang Arab atau tidak ada sama sekali pengaruhnya niscaya orang-orang Quraisy tentu tidak mau mengadakan perjalanan-perjalanan perdagangan tersebut. Maka dengan demikian akan berkuranglah sumber-sumber rezeki mereka sebab negeri mereka bukanlah tanah yang subur.

2. (Yaitu kebiasaan mereka) lafal ini mengukuhkan makna lafal sebelumnya (bepergian pada musim dingin) ke negeri Yaman (dan musim panas) ke negeri Syam dalam setiap tahunnya; mereka bepergian dengan tujuan untuk berniaga yang keuntungannya mereka gunakan untuk keperluan hidup mereka di Mekah dan untuk berkhidmat kepada Baitullah yang merupakan kebanggaan mereka; mereka yang melakukan demikian adalah anak-anak An-Nadhr bin Kinanah.

none

none

none


Daftar Lengkap Tafsir QS Quraisy:
Lihat tafsir Alquran surah lainnya:
  1. Tafsir QS Al-Fatihah
  2. Tafsir QS Al-Baqarah
  3. Tafsir QS Ali-Imran
  4. Tafsir QS An-Nisa
  5. Tafsir QS Al-Maidah
  6. Tafsir QS Al-Anam
  7. Tafsir QS Al-Araf
  8. Tafsir QS Al-Anfal
  9. Tafsir QS At-Taubah
  10. Tafsir QS Yunus
  11. Tafsir QS Hud
  12. Tafsir QS Yusuf
  13. Tafsir QS Ar-Rad
  14. Tafsir QS Ibrahim
  15. Tafsir QS Al-Hijr
  16. Tafsir QS An-Nahl
  17. Tafsir QS Al-Isra
  18. Tafsir QS Al-Kahfi
  19. Tafsir QS Maryam
  20. Tafsir QS Thaha
  21. Tafsir QS Al-Anbiya
  22. Tafsir QS Al-Hajj
  23. Tafsir QS Al-Muminun
  24. Tafsir QS An-Nur
  25. Tafsir QS Al-Furqan
  26. Tafsir QS Asy-Syuara
  27. Tafsir QS An-Naml
  28. Tafsir QS Al-Qashash
  29. Tafsir QS Al-Ankabut
  30. Tafsir QS Ar-Rum
  31. Tafsir QS Luqman
  32. Tafsir QS As-Sajdah
  33. Tafsir QS Al-Ahzab
  34. Tafsir QS Saba
  35. Tafsir QS Fatir
  36. Tafsir QS Yasin
  37. Tafsir QS As-Saffat
  38. Tafsir QS Shad
  39. Tafsir QS Az-Zumar
  40. Tafsir QS Al-Mumin
  41. Tafsir QS Fussilat
  42. Tafsir QS Asy-Syura
  43. Tafsir QS Az-Zukhruf
  44. Tafsir QS Ad-Dukhan
  45. Tafsir QS Al-Jatsiyah
  46. Tafsir QS Al-Ahqaf
  47. Tafsir QS Muhammad
  48. Tafsir QS Al-Fath
  49. Tafsir QS Al-Hujurat
  50. Tafsir QS Qaf
  51. Tafsir QS Az-Zariyat
  52. Tafsir QS At-Tur
  53. Tafsir QS An-Najm
  54. Tafsir QS Al-Qamar
  55. Tafsir QS Ar-Rahman
  56. Tafsir QS Al-Waqiah
  57. Tafsir QS Al-Hadid
  58. Tafsir QS Al-Mujadilah
  59. Tafsir QS Al-Hasyr
  60. Tafsir QS Al-Mumtahanah
  61. Tafsir QS As-Shaff
  62. Tafsir QS Al-Jumuah
  63. Tafsir QS Al-Munafiqun
  64. Tafsir QS At-Taghabun
  65. Tafsir QS At-Talaq
  66. Tafsir QS At-Tahrim
  67. Tafsir QS Al-Mulk
  68. Tafsir QS Al-Qalam
  69. Tafsir QS Al-Haqqah
  70. Tafsir QS Al-Maarij
  71. Tafsir QS Nuh
  72. Tafsir QS Al-Jin
  73. Tafsir QS Al-Muzzammil
  74. Tafsir QS Al-Muddatstsir
  75. Tafsir QS Al-Qiyamah
  76. Tafsir QS Al-Insan
  77. Tafsir QS Al-Mursalat
  78. Tafsir QS An-Naba
  79. Tafsir QS An-Naziat
  80. Tafsir QS Abasa
  81. Tafsir QS At-Takwir
  82. Tafsir QS Al-Infitar
  83. Tafsir QS Al-Muthaffifin
  84. Tafsir QS Al-Insyiqaq
  85. Tafsir QS Al-Buruj
  86. Tafsir QS At-Tariq
  87. Tafsir QS Al-Ala
  88. Tafsir QS Al-Ghasyiyah
  89. Tafsir QS Al-Fajr
  90. Tafsir QS Al-Balad
  91. Tafsir QS Asy-Syams
  92. Tafsir QS Al-Lail
  93. Tafsir QS Ad-Dhuha
  94. Tafsir QS Al-Insyirah
  95. Tafsir QS At-Tin
  96. Tafsir QS Al-Alaq
  97. Tafsir QS Al-Qadr
  98. Tafsir QS Al-Bayyinah
  99. Tafsir QS Az-Zalzalah
  100. Tafsir QS Al-Adiyat
  101. Tafsir QS Al-Qariah
  102. Tafsir QS At-Takatsur
  103. Tafsir QS Al-Ashr
  104. Tafsir QS Al-Humazah
  105. Tafsir QS Al-Fil
  106. Tafsir QS Quraisy
  107. Tafsir QS Al-Maun
  108. Tafsir QS Al-Kautsar
  109. Tafsir QS Al-Kafirun
  110. Tafsir QS An-Nasr
  111. Tafsir QS Al-Lahab
  112. Tafsir QS Al-Ikhlas
  113. Tafsir QS Al-Falaq
  114. Tafsir QS An-Nas

Demikian Tafsir Quran Surah Quraisy Ayat ke-2 menurut Tafsir Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), Tafsir Jalalain (Jalaluddin Al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuti), Tafsir Al-Azhar (Prof. Dr. H. Abdul Malik Karim Amrullah Datuk Indomo, Buya Hamka), Tafsir Al-Misbah (Prof. Dr. AG. KH. Muhammad Quraish Shihab, Lc., M.A.), dan Tafsir Ibnu Katsir (Ismail bin 'Amr Quraisyi bin Katsir al-Bashri Ad-Dimasyqi). Semoga bermanfaat.


TRENDING PEKAN INI

  1. Al-Fatihah
  2. Yasin
  3. Al-Baqarah
  4. Ar-Rahman
  5. Al-Kahfi
  6. Alquran Juz 30
  7. Al-Waqi'ah
  8. Al-Mulk
  9. Al-Ikhlas
  10. Ad-Dukhan
  11. Luqman
  12. Maryam
  13. An-Nas
  14. Ayat Kursi
  15. Ali 'Imran
  16. Al-Ahzab
  17. Al-Baqarah 286
  18. Al-Insyirah ayat 5
© Tafsir Alquran ID ‧ Baca Alquran Online Bahasa Indonesia. Developed by www.niadi.net