Tafsir Al-Mulk Ayat ke-2

Tafsir Alquran Surah Al-Mulk Ayat ke-2. Website Alquran online cepat, ringan, dan hemat kuota, lengkap dengan teks arab, latin, terjemah, dan tafsir
ٱلَّذِي خَلَقَ ٱلۡمَوۡتَ وَٱلۡحَيَوٰةَ لِيَبۡلُوَكُمۡ أَيُّكُمۡ أَحۡسَنُ عَمَلٗاۚ وَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡغَفُورُ allażī khalaqal-mauta wal-ḥayāta liyabluwakum ayyukum aḥsanu 'amalā, wa huwal-'azīzul-gafụr

2. Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun,
2. [He] who created death and life to test you [as to] which of you is best in deed - and He is the Exalted in Might, the Forgiving -

Tafsir QS. Al-Mulk Ayat ke-2

Tafsir Alquran Surah Al-Mulk Ayat ke-2. Website Alquran online cepat, ringan, dan hemat kuota, lengkap dengan teks arab, latin, terjemah, dan tafsir bahasa Indonesia - tafsir.niadi.net

Pilih Tafsir

Tafsir Ringkas

2. Salah satu bukti kekuasaan-Nya adalah Dia Yang menciptakan mati dan menentukan ajalnya, dan hidup dengan menentukan kadar-kadarnya, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya dengan seikhlas mungkin. Dan Dia Mahaperkasa tidak ada satu pun yang dapat mengalahkan-Nya, Maha Pengampun dengan menghapus dosa bagi orang-orang yang bertobat.

Tafsir Lengkap

2. Dalam ayat ini diterangkan bahwa Tuhan yang memegang kekuasaan kerajaan dunia dan kerajaan akhirat serta menguasai segala sesuatunya itu, adalah Tuhan yang menciptakan kematian dan kehidupan. Hanya Dia yang menentukan saat kematian setiap makhluk. Jika saat kematian itu telah tiba, tidak ada suatu apa pun yang dapat mempercepat atau memperlambatnya barang sekejap pun. Demikian pula keadaan makhluk yang akan mati, tidak ada suatu apa pun yang dapat mengubahnya dari yang telah ditentukan-Nya. Allah berfirman:

وَلَن يُؤَخِّرَ ٱللَّهُ نَفۡسًا إِذَا جَآءَ أَجَلُهَاۚ وَٱللَّهُ خَبِيرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ
Dan Allah tidak akan menunda (kematian) seseorang apabila waktu kematiannya telah datang. Dan Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan. (al-Munafiqun/63: 11)

Tidak seorang pun manusia atau makhluk hidup lain yang dapat menghindarkan diri dari kematian yang telah ditetapkan Allah, sebagaimana firman-Nya:

أَيۡنَمَا تَكُونُواْ يُدۡرِككُّمُ ٱلۡمَوۡتُ وَلَوۡ كُنتُمۡ فِي بُرُوجٖ مُّشَيَّدَةٖۗ
Dimanapun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kukuh. (an-Nisa'/4: 78)

Demikian pula dinyatakan bahwa Allah yang menciptakan kehidupan. Maksudnya ialah bahwa Dialah yang menghidupkan seluruh makhluk hidup yang ada di alam ini. Dialah yang menyediakan segala kebutuhan hidupnya dan Dia pula yang memberikan kemungkinan kelangsungan jenis makhluk hidup itu, sehingga tidak terancam kepunahan. Kemudian Dia pula yang menetapkan lama kehidupan suatu makhluk dan menetapkan keadaan kehidupan seluruh makhluk. Dalam pada itu, Allah pun menentukan sampai kapan kelangsungan hidup suatu makhluk, sehingga bila waktu yang ditentukan-Nya itu telah berakhir, musnahlah jenis makhluk itu sebagaimana yang dialami oleh jenis-jenis hewan purba.

Dalam ayat ini diterangkan bahwa Allah menciptakan kematian dan kehidupan adalah untuk menguji manusia, siapa di antara mereka yang beriman dan beramal saleh dengan mengikuti petunjuk-petunjuk yang dibawa Nabi Muhammad dan siapa pula yang mengingkarinya. Dari ayat di atas dipahami bahwa dengan menciptakan kehidupan itu, Allah memberi kesempatan yang sangat luas kepada manusia untuk memilih mana yang baik menurut dirinya. Apakah ia akan mengikuti hawa nafsunya, atau ia akan mengikuti petunjuk, hukum, dan ketentuan Allah sebagai penguasa alam semesta ini. Seandainya manusia ditimpa azab yang pedih di akhirat nanti, maka azab itu pada hakikatnya ditimpakan atas kehendak diri mereka sendiri. Begitu juga jika mereka memperoleh kebahagiaan, maka kebahagiaan itu datang karena kehendak diri mereka sendiri sewaktu hidup di dunia.

Berdasarkan ujian itu pula ditetapkan derajat dan martabat seorang manusia di sisi Allah. Semakin kuat iman seseorang semakin banyak amal saleh yang dikerjakannya. Semakin ia tunduk dan patuh mengikuti hukum dan peraturan Allah, semakin tinggi pula derajat dan martabat yang diperolehnya di sisi Allah. Sebaliknya jika manusia tidak beriman kepada-Nya, tidak mengerjakan amal saleh dan tidak taat kepada-Nya, ia akan memperoleh tempat yang paling hina di akhirat. Kehidupan duniawi adalah untuk menguji manusia, siapa di antara mereka yang selalu menggunakan akal dan pikirannya memahami agama Allah, dan memilih mana perbuatan yang paling baik dikerjakannya, sehingga perbuatannya itu diridai Allah. Juga untuk mengetahui siapa yang tabah dan tahan mengekang diri dari mengerjakan larangan-larangan Allah dan siapa pula yang paling taat kepada-Nya.

Ayat ini mendorong dan menganjurkan agar manusia selalu waspada dalam hidupnya. Hendaklah mereka selalu memeriksa hati mereka apakah ia benar-benar seorang yang beriman, dan juga memeriksa segala yang akan mereka perbuat, apakah telah sesuai dengan yang diperintahkan Allah atau tidak, dan apakah yang akan mereka perbuat itu larangan Allah atau bukan. Jika perbuatan itu telah sesuai dengan perintah Allah, bahkan termasuk perbuatan yang diridai-Nya, hendaklah segera mengerjakannya. Sebaliknya jika perbuatan itu termasuk larangan Allah, maka jangan sekali-kali melaksanakannya.

Pada akhir ayat ini, Allah menegaskan bahwa Dia Mahaperkasa, tidak ada satu makhluk pun yang dapat menghalangi kehendak-Nya jika Ia hendak melakukan sesuatu, seperti hendak memberi pahala orang-orang yang beriman dan beramal saleh atau hendak mengazab orang yang durhaka kepada-Nya. Dia Maha Pengampun kepada hamba-hamba-Nya yang mau bertobat kepada-Nya dengan menyesali perbuatan dosa yang telah dikerjakannya, berjanji tidak akan melakukan dosa itu lagi serta berjanji pula tidak akan melakukan dosa-dosa yang lain.

Pada ayat ini, Allah menyebut secara bergandengan dua macam di antara sifat-sifat-Nya, yaitu sifat Mahaperkasa dan Maha Pengampun, seakan-akan kedua sifat ini adalah sifat yang berlawanan. Sifat Mahaperkasa memberi pengertian memberi kabar yang menakut-nakuti, sedang sifat Maha Pengampun memberi pengertian adanya harapan bagi setiap orang yang mengerjakan perbuatan dosa, jika ia bertobat. Hal ini menunjukkan bahwa Allah yang berhak disembah itu benar-benar dapat memaksakan kehendak-Nya kepada siapa pun, tidak ada yang dapat menghalanginya. Dia mengetahui segala sesuatu, sehingga dapat memberikan balasan yang tepat kepada setiap hamba-Nya, baik berupa pahala maupun siksa. Dengan pengetahuan itu pula, Dia dapat membedakan antara orang yang taat dan durhaka kepada-Nya, sehingga tidak ada kemungkinan sedikit pun seorang yang durhaka memperoleh pahala atau seorang yang taat dan patuh memperoleh siksa. Allah tidak pernah keliru dalam memberikan pembalasan.

Firman Allah lainnya yang menyebut secara bergandengan kabar peringatan dan pengharapan itu ialah:

۞نَبِّئۡ عِبَادِيٓ أَنِّيٓ أَنَا ٱلۡغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ ٤٩ وَأَنَّ عَذَابِي هُوَ ٱلۡعَذَابُ ٱلۡأَلِيمُ ٥٠
Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa Akulah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang, dan sesungguhnya azab-Ku adalah azab yang sangat pedih. (al-hijr/15: 49-50)

2. (Yang menjadikan mati) di dunia (dan hidup) di akhirat, atau yang menjadikan mati dan hidup di dunia. Nuthfah pada asalnya sebagai barang mati, kemudian jadilah ia hidup; pengertian hidup ialah karena ia mempunyai perasaan. Pengertian mati adalah kebalikannya. Pengertian lafal al-khalqu berdasarkan makna yang kedua ini berarti memastikan (supaya Dia menguji kalian) atau mencoba kalian di dalam kehidupan ini (siapa di antara kalian yang lebih baik amalnya) maksudnya yang paling taat kepada Allah. (Dan Dia Maha Perkasa) di dalam melakukan pembalasan terhadap orang yang durhaka kepada-Nya (lagi Maha Pengampun) kepada orang yang bertobat kepada-Nya.

none

none

none


Daftar Lengkap Tafsir QS Al-Mulk:
Lihat tafsir Alquran surah lainnya:
  1. Tafsir QS Al-Fatihah
  2. Tafsir QS Al-Baqarah
  3. Tafsir QS Ali-Imran
  4. Tafsir QS An-Nisa
  5. Tafsir QS Al-Maidah
  6. Tafsir QS Al-Anam
  7. Tafsir QS Al-Araf
  8. Tafsir QS Al-Anfal
  9. Tafsir QS At-Taubah
  10. Tafsir QS Yunus
  11. Tafsir QS Hud
  12. Tafsir QS Yusuf
  13. Tafsir QS Ar-Rad
  14. Tafsir QS Ibrahim
  15. Tafsir QS Al-Hijr
  16. Tafsir QS An-Nahl
  17. Tafsir QS Al-Isra
  18. Tafsir QS Al-Kahfi
  19. Tafsir QS Maryam
  20. Tafsir QS Thaha
  21. Tafsir QS Al-Anbiya
  22. Tafsir QS Al-Hajj
  23. Tafsir QS Al-Muminun
  24. Tafsir QS An-Nur
  25. Tafsir QS Al-Furqan
  26. Tafsir QS Asy-Syuara
  27. Tafsir QS An-Naml
  28. Tafsir QS Al-Qashash
  29. Tafsir QS Al-Ankabut
  30. Tafsir QS Ar-Rum
  31. Tafsir QS Luqman
  32. Tafsir QS As-Sajdah
  33. Tafsir QS Al-Ahzab
  34. Tafsir QS Saba
  35. Tafsir QS Fatir
  36. Tafsir QS Yasin
  37. Tafsir QS As-Saffat
  38. Tafsir QS Shad
  39. Tafsir QS Az-Zumar
  40. Tafsir QS Al-Mumin
  41. Tafsir QS Fussilat
  42. Tafsir QS Asy-Syura
  43. Tafsir QS Az-Zukhruf
  44. Tafsir QS Ad-Dukhan
  45. Tafsir QS Al-Jatsiyah
  46. Tafsir QS Al-Ahqaf
  47. Tafsir QS Muhammad
  48. Tafsir QS Al-Fath
  49. Tafsir QS Al-Hujurat
  50. Tafsir QS Qaf
  51. Tafsir QS Az-Zariyat
  52. Tafsir QS At-Tur
  53. Tafsir QS An-Najm
  54. Tafsir QS Al-Qamar
  55. Tafsir QS Ar-Rahman
  56. Tafsir QS Al-Waqiah
  57. Tafsir QS Al-Hadid
  58. Tafsir QS Al-Mujadilah
  59. Tafsir QS Al-Hasyr
  60. Tafsir QS Al-Mumtahanah
  61. Tafsir QS As-Shaff
  62. Tafsir QS Al-Jumuah
  63. Tafsir QS Al-Munafiqun
  64. Tafsir QS At-Taghabun
  65. Tafsir QS At-Talaq
  66. Tafsir QS At-Tahrim
  67. Tafsir QS Al-Mulk
  68. Tafsir QS Al-Qalam
  69. Tafsir QS Al-Haqqah
  70. Tafsir QS Al-Maarij
  71. Tafsir QS Nuh
  72. Tafsir QS Al-Jin
  73. Tafsir QS Al-Muzzammil
  74. Tafsir QS Al-Muddatstsir
  75. Tafsir QS Al-Qiyamah
  76. Tafsir QS Al-Insan
  77. Tafsir QS Al-Mursalat
  78. Tafsir QS An-Naba
  79. Tafsir QS An-Naziat
  80. Tafsir QS Abasa
  81. Tafsir QS At-Takwir
  82. Tafsir QS Al-Infitar
  83. Tafsir QS Al-Muthaffifin
  84. Tafsir QS Al-Insyiqaq
  85. Tafsir QS Al-Buruj
  86. Tafsir QS At-Tariq
  87. Tafsir QS Al-Ala
  88. Tafsir QS Al-Ghasyiyah
  89. Tafsir QS Al-Fajr
  90. Tafsir QS Al-Balad
  91. Tafsir QS Asy-Syams
  92. Tafsir QS Al-Lail
  93. Tafsir QS Ad-Dhuha
  94. Tafsir QS Al-Insyirah
  95. Tafsir QS At-Tin
  96. Tafsir QS Al-Alaq
  97. Tafsir QS Al-Qadr
  98. Tafsir QS Al-Bayyinah
  99. Tafsir QS Az-Zalzalah
  100. Tafsir QS Al-Adiyat
  101. Tafsir QS Al-Qariah
  102. Tafsir QS At-Takatsur
  103. Tafsir QS Al-Ashr
  104. Tafsir QS Al-Humazah
  105. Tafsir QS Al-Fil
  106. Tafsir QS Quraisy
  107. Tafsir QS Al-Maun
  108. Tafsir QS Al-Kautsar
  109. Tafsir QS Al-Kafirun
  110. Tafsir QS An-Nasr
  111. Tafsir QS Al-Lahab
  112. Tafsir QS Al-Ikhlas
  113. Tafsir QS Al-Falaq
  114. Tafsir QS An-Nas

Demikian Tafsir Quran Surah Al-Mulk Ayat ke-2 menurut Tafsir Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), Tafsir Jalalain (Jalaluddin Al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuti), Tafsir Al-Azhar (Prof. Dr. H. Abdul Malik Karim Amrullah Datuk Indomo, Buya Hamka), Tafsir Al-Misbah (Prof. Dr. AG. KH. Muhammad Quraish Shihab, Lc., M.A.), dan Tafsir Ibnu Katsir (Ismail bin 'Amr Al-Quraisyi bin Katsir al-Bashri Ad-Dimasyqi). Semoga bermanfaat.


TRENDING PEKAN INI

  1. Al-Fatihah
  2. Yasin
  3. Al-Baqarah
  4. Ar-Rahman
  5. Al-Kahfi
  6. Alquran Juz 30
  7. Al-Waqi'ah
  8. Al-Mulk
  9. Al-Ikhlas
  10. Ad-Dukhan
  11. Luqman
  12. Maryam
  13. An-Nas
  14. Ayat Kursi
  15. Ali 'Imran
  16. Al-Ahzab
  17. Al-Baqarah 286
  18. Al-Insyirah ayat 5
© Tafsir Alquran ID ‧ Baca Alquran Online Bahasa Indonesia. Developed by www.niadi.net