106. dan mohonlah ampun kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
106. And seek forgiveness of Allah. Indeed, Allah is ever Forgiving and Merciful.
Tafsir QS. An-Nisa Ayat ke-106

Pilih Tafsir
Tafsir Ringkas
106. Pada ayat ini Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad dan umatnya untuk memohon ampun. Dan mohonlah ampunan kepada Allah. Sungguh, Allah selamanya, sejak dahulu hingga kini dan masa mendatang, Maha Pengampun atas dosa-dosa yang telah dilakukan oleh hamba-hamba-Nya, Maha Penyayang kepada hamba-hamba-Nya yang beriman di dunia dan di akhirat.
Tafsir Lengkap
106. Kemudian Allah menyuruh Rasulullah saw meminta ampun kepada-Nya atas sikapnya yang lekas percaya kepada laporan satu pihak yang berperkara karena sesungguhnya Allah Mahabesar ampunan-Nya dan Maha Pengasih dan Penyayang kepada hamba-Nya yang meminta ampun.
Tindakan beliau itu bukanlah suatu kesalahan. Beliau memutuskan dengan ijtihad, dan tuduhan kepada Tu'mah tidak disertai dengan bukti-bukti, lalu beliau percaya keterangan pembelaan famili Tu'mah. Diriwayatkan dari kitab shahih Bukhari dan shahih Muslim sebagai berikut:
"Dari Ummu Salamah bahwasanya Rasulullah saw mendengar keributan orang-orang bertengkar di muka pintu rumahnya, lalu beliau mendatangi mereka. Beliau berkata, "Ketahuilah bahwa sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia. Aku memutuskan suatu perkara sesuai dengan apa yang kudengar. Mungkin salah seorang kamu lebih pandai mengemukakan alasan dari yang lain, lalu aku mengambil keputusan untuknya. Maka barang siapa aku tetapkan untuknya hak seorang Muslim, maka sesungguhnya hak itu adalah sepotong api neraka. Maka hendaklah dia memikulnya atau membuangnya." (Riwayat al-Bukhari-Muslim).
106. (Dan mohonlah ampunlah kepada Allah) mengenai apa yang telah kamu rencanakan dan sedianya hendak kamu lakukan. (Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.)
none
none
none
Demikian Tafsir Quran Surah An-Nisa Ayat ke-106 menurut Tafsir Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), Tafsir Jalalain (Jalaluddin Al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuti), Tafsir Al-Azhar (Prof. Dr. H. Abdul Malik Karim Amrullah Datuk Indomo, Buya Hamka), Tafsir Al-Misbah (Prof. Dr. AG. KH. Muhammad Quraish Shihab, Lc., M.A.), dan Tafsir Ibnu Katsir (Ismail bin 'Amr Al-Quraisyi bin Katsir al-Bashri Ad-Dimasyqi). Semoga bermanfaat.