13. dan rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami dan kesucian (dan dosa). Dan ia adalah seorang yang bertakwa,
13. And affection from Us and purity, and he was fearing of Allah
Tafsir QS. Maryam Ayat ke-13
Pilih Tafsir
Tafsir Ringkas
13. Selain pemahaman tentang kandungan Taurat, Kami jadikan pula dia pemuda yang santun dan memiliki rasa kasih sayang kepada sesama. Inilah anugerah dari Kami dan Kami jadikan dia orang yang bersih dari dosa. Dan dia pun seorang yang bertakwa dan taat pada aturan-aturan Allah.
Tafsir Lengkap
13. Allah menjadikan Nabi Yahya itu seorang yang memiliki rasa belas kasihan kepada sesama manusia terutama fakir miskin sebagaimana Allah menjadikan Nabi Muhammad saw memiliki perasaan yang sama, seperti tercantum dalam firman Allah:
فَبِمَا رَحۡمَةٖ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمۡۖMaka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. (Ali 'Imran/3: 159)
Dan firman Allah:
لَقَدۡ جَآءَكُمۡ رَسُولٞ مِّنۡ أَنفُسِكُمۡ عَزِيزٌ عَلَيۡهِ مَا عَنِتُّمۡ حَرِيصٌ عَلَيۡكُم بِٱلۡمُؤۡمِنِينَ رَءُوفٞ رَّحِيمٞSungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman. (at-Taubah/9: 128)
Sifat Nabi Yahya juga bersih dari syirik dan selalu menjauhkan diri dari setiap perbuatan yang menyebabkan kemurkaan Allah. Beliau selalu bertakwa melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangannya.
13. (Dan rasa belas kasihan yang mendalam) terhadap manusia (dari sisi Kami) dari haribaan Kami (dan zakat) yakni senang bersedekah kepada mereka (Dan ia adalah seorang yang bertakwa) menurut suatu riwayat disebutkan, bahwa Nabi Yahya tidak pernah melakukan suatu dosa pun, dan hatinya tidak pernah mempunyai keinginan untuk melakukannya.
none
none
none
Demikian Tafsir Quran Surah Maryam Ayat ke-13 menurut Tafsir Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), Tafsir Jalalain (Jalaluddin Al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuti), Tafsir Al-Azhar (Prof. Dr. H. Abdul Malik Karim Amrullah Datuk Indomo, Buya Hamka), Tafsir Al-Misbah (Prof. Dr. AG. KH. Muhammad Quraish Shihab, Lc., M.A.), dan Tafsir Ibnu Katsir (Ismail bin 'Amr Al-Quraisyi bin Katsir al-Bashri Ad-Dimasyqi). Semoga bermanfaat.